A. Tujuan:
1. Mengamati kontraksi otot
2. Mengamati pengaruh pemberian rangsang terhadap kontraksi otot
B. Dasar Teori:
Pada dasarnya semua sel memiliki sifat iritabilitas, artinya sel dapat menanggapi (merespon) rangsangan yang sampai kepadanya. Sifat tersebut tampak masih sangat menonjol pada sel otot dan sel saraf. Sel otot akan menunjukkan respon apabila padanya diberikan rangsangan lewat saraf atau langsung pada otot. Respon yang ditunjukkan oleh sel otot umumnya berupa kontraksi otot, sedangkan respon yang pada sel saraf tidak dapat diamati, sebab berupa proses pembentukan potensial aksi yang kemudian dirambatkan berupa impuls. Adanya respon sel saraf hanya dapat diamati pada efektornya
Lintasan impuls saraf dari reseptor samapi efektor disebut lengkung refleks. Lintasan tersebut adalah sebagai berikut : reseptor → saraf sensorik → saraf pusat → (otak dan sumsum tulang belakang) → saraf motorik → efektor. Apabila suatu saraf diberi rangsangan, maka sel saraf akan merespon yaitu mengubah energi rangsangan menjadi energi elektrokimia impuls saraf yang akan dirambatkan sepanjang serabut saraf. Rambatan impuls saraf ini tidak dapat diamati dengan mata seperti kontraksi otot.
Praktikum ini sebaiknya dilakukan dengan beberapa syarat, antara lain :
- | Serabut syaraf dan otot harus dalam keadaan segar, oleh karena itu harus selalu dibasahi dengan larutan Ringer |
- | Setiap selesai diberi rangsangan, saraf dan otot harus diistirahatkan secukupnya. |
- | Pengamatan terjadinya respon pada otot harus dilakukan dengan sabar, sebab ada periode laten sebelum otot merespon. C. Alat dan Bahan : 1. Otot betis katak 2. Batu baterai atau rangkaian seri 3. Larutan ringer 4. Telenan 5. Alat bedah 6. Stopwatch D. Langkah kerja :
· 1 menit sebanyak 5 kali · 30 detik sebanyak 5 kali · 10 detik sebanyak 5 kali · 5 detik sebanyak 5 kali 7. Menulis hasil pengamatan dalam table. E. Pertanyaan
|
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !