“Welcome, and happy studiying in Universitas Terbuka!
Congratulation for you all!”, itulah kalimat pembuka yang biasa saya ucapkan
ketika mengawali tutorial perdana di depan kelas tutorial mahasiswa Universitas
Terbuka salah satu Pokjar Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Biasanya para mahasiswa
antusias dengan jawaban: “Welcome!” dan bonus wajah semringah (berseri-seri, red). Sebagai awal
pertemuan, biasanya saya kondisikan agar lebih dekat dengan para mahasiswa
dengan melanjutkan komunikasi dua arah. “Kembali saya ucapkan selamat, karena
anda telah memilih dan berada di jalur yang benar. Anda tidak salah pilih
karena telah bergabung di universitas
terbesar di dunia!”, kataku.
Mendengar kalimat terakhir, dapat teramati berbagai asumsi yang terpancar di
mimik wajah, maupun celoteh
mahasiswa. Ada yang heran sambil berpandangan dengan teman di sebelahnya, ada
yang tersenyum, tertawa, bahkan ada yang keheranan. Bahkan ada pula yang
nyelethuk: “ universitas terbesar, karena kampusnya sampai tidak muat menampung
perkuliahan (tutorial, red). Nih, kita sampai nebeng di gedung-gedung instansi
lain!”, lanjutnya. Spotan, seisi ruang tertawa kompak. Senang rasanya ketika
berhasil memfokuskan perhatian mereka.
Sebagai tutor semenjak tahun 1993, saya merasa punya kewajiban
untuk mengarahkan mahasiswa agar mereka lebih mantab menempuh tutorial.
Mahasiswa UT datang dengan kondisi yang kompleks. Sebagian memang merasa perlu,
namun ada yang sekedar ikut-ikutan, keterpaksaan, berbalik arah karena ijazah
yang dikantongi tidak laku, sekedar ingin mendapat gelar, gengsi karena teman
lain sebagian besar kuliah, biaya murah, dan berbagai alasan lain. Memfokuskan
perhatian untuk sebuah misi adalah hal terpenting sebelum melangkah. Memahami
misi yang akan dicapai membuat seseorang melakukan sesuatu dengan optimis,
tanpa rasa gamang, sehingga akan mendapatkan hasil yang optimal.
Mengapa UT dapat membuat anda optimis?
Sahabat mahasiswa dan calon mahasiswa Universitas Terbuka .
Julukan tentang universitas terbesar di dunia bagi Universitas Terbuka adalah
tepat. Begitu pula dengan asumsi bahwa kampus UT tidak muat menampung seluruh
mahasiswa yang sedang melaksanakan tutorial adalah benar. Selain karena jumlah
mahasiswa yang meningkat pesat di setiap masa regristasi, juga karena jangkauan
yang makin luas.
A. Jangkauan yang
Luas
Jangkauan yang luas tercipta karena keberhasilan UT dalam
menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi internasional seperti: SEAMEO
(South-East Asian Ministers of Education Organization), UNESCO (United Nations
Educational, Scientific and Cultural Organization), dan SEAMOLEC (SEAMEO
Regional Open Learning Center) dalam upaya untuk mengembangkan pendidikan jarak
jauh, World Bank dalam I’M HERE Project, DBE-USAID, dan OSAKA GAS Foundation.
UT adalah salah satu anggota pendiri beberapa organisasi
internasional bidang pendidikan terbuka dan jarak jauh seperti Asian
Association of Open University (AAOU), the Southeast Asian Ministers of
Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAME-SEAMOLEC), dan
Global Mega-University Network (GMUNET). UT juga anggota aktif dari
International Council for Open and Distance Education (ICDE).
B. The Top Ten
Mega University of The Word
Sejak diresmikan pada tahun 1984, UT mendapatkan mandat dari
pemerintah untuk memberikan kesempatan luas kepada semua warga negara
Indonesia, baik yang baru lulus SLTA maupun yang sudah bekerja untuk mengikuti
pendidikan tinggi tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, umur, dan
tempat tinggal mereka. Hingga tahun 2014, jumlah mahasiswa aktif sebanyak
426.503 orang.(Universitas Terbuka, 2015). UT tergolong dalam “The Top Ten Mega University of the
World” dan salah satu anggota sekaligus pendiri “The Global Mega-University
Network (GMUNET). GMUNET didirikan pada tahun 2003 merupakan jaringan
universitas terbuka seluruh dunia dengan jumlah mahasiswa yang terdaftar lebih
dari 100.000 orang.
Universitas Terbuka adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
ke-45 di Indonesia yang menerapkan sistem belajar terbuka dan jarak jauh.
Sistem belajar ini terbukti efektif untuk meningkatkan daya jangkau dan
pemerataan kesempatan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi semua warga
negara Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil, baik
di seluruh nusantara maupun di berbagai belahan dunia. Mayoritas mahasiswa UT sudah bekerja,
terutama guru. Karena kesibukan tugas, tak mungkin bagi mereka kuliah di
perguruan tinggi reguler.
C. Sistem Pembelajaran Layaknya PT
Reguler
Kuliah di UT sekarang berbeda dari dulu. Dulu, kuliah di UT
menggunakan sistem moduler penuh. Mahasiswa hanya membaca modul, tanpa pernah
bertemu dosen (tutor). Sekarang, mahasiswa dapat bertatap muka dengan
dosen/tutor secara berkala (sistem tutorial). Setiap semester ada delapan kali
tatap muka dosen-mahasiswa. Biasanya Sabtu dan Minggu. Dengan tatap muka seperti
itu, meski dengan durasi terbatas, mahasiswa UT dapat merasakan layaknya kuliah
di perguruan tinggi reguler. Interaksi antara dosen dan mahasiswa pun dapat
terjalin, sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran.
Tanpa memandang kondisi mahasiswa, sistem belajar terbuka dan
jarak jauh yang diterapkan UT membantu pencapain tujuan belajar karena: waktu
registrasi leluasa sepanjang tahun dengan masa regristasi 2 kali setahun,
ruang, waktu, dan tempat belajar yang fleksibel sesuai dengan kondisi
mahasiswa, tidak ada pembatasan jangka waktu penyelesaian studi dan tidak
memberlakukan sistem drop out, tidak ada pembatasan, baik tahun kelulusan
ijazah SLTA maupun umur; penggunaan materi belajar multimedia, termasuk bahan
belajar cetak baik yang dilengkapi dengan kaset audio dan video/CD, siaran
radio dan TV, maupun bahan belajar berbasis komputer dan internet.
Untuk menjamin kualitas bahan ajar, mulai tahun
2008 lebih dari 100 bahan ajar UT telah ditakar oleh para pakar dari berbagai
Perguruan Tinggi terkemuka. Hasil penakaran menunjukkan, bahwa rata-rata bahan
ajar baik dilihat dari kualitas setiap modul maupun keseluruhan berada pada
katagori bagus. Effek positifnya Budiwati, 2009 menyatakan bahwa lebih dari 80%
pakar yang menakar menyatakan akan menggunakan bahan ajar UT sebagai salah satu
referensi mengajar. (Widiyaningsih, 2010).
D. Beasiswa
Seperti halnya Perguruan
Tinggi favorit lain, Universitas Terbuka juga memberikan beasiswa sebagai bentuk
kepedulian terhadap prestasi dan kualitas pendidikan . Salah satunya adalah
beasiswa Pendidikan S1 yang diberikan kepada
calon mahasiswa yang diterima di UT melalui UMB-PT 2015 yang diselenggarakan
oleh Perhimpunan SPMB Nusantara. (Perhimpunan SPMB Nusantara, 2015)
E. Akreditasi Terjamin
UT telah mendapatkan akreditasi, baik
akreditasi nasional maupun internasional. Secara internasional, UT telah
memperoleh Akreditasi Internasional dan Sertifikasi Kualitas dari the
International Council for Open and Distance Education (ICDE) Standard Agency
(ISA), dan UT telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000 dari Badan
Sertifikasi SAI Global dan SGS. Di samping itu, sebagian besar program studi di
UT telah mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan TInggi
(BAN-PT).(Universitas Terbuka, 2015). Inilah hal yang sangat dibutuhkan oleh
mahasiswa UT yang telah bekerja dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Secara periodik seorang PNS wajib melaporkan seluruh kegiatan penilaian yang
tertuang dalam Pengajuan Angka Kredit (PAK). Diantara persyaratan khusus studi
lanjut yang dapat diperhitungkan dalam penghitungan PAK adalah studi lanjut
yang dilaksanakan di Perguruan Tinggi yang telah mendapatkan akreditasi minimal
B dari BAN-PT. Adapun satu-satunya Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pembelajaran
jarak jauh adalah Universitas Terbuka. Hal ini tentu secara tidak langsung juga
menguntungkan bagi mahasiswa yang belum maupun yang bukan berstatus PNS. Dengan
fakta di atas, tidak ada alasan keraguan atas ijazah bodong (palsu,red).
Sahabat mahasiswa dan calon mahasiswa
Universitas Terbuka, fakta tersebut menunjukkan bahwa pemerintah punya
komitmen untuk menyediakan pendidikan tinggi yang terjangkau dan berkualitas
bagi masyarakat. Karena itu masyarakat tak perlu lagi memandang sebelah mata
mahasiswa dan lulusan UT. Namun, hal itu juga merupakan
tantangan bagi mahasiswa UT untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan, kualitas
diri menjadi lebih baik. Kualitas UT bukan hanya ditentukan oleh regulasi,
kurikulum, dosen/tutor, melainkan juga oleh semangat juang mahasiswa untuk
menambah ilmu. Jadi,
untuk apa terlalu banyak pertimbangan untuk bergabung sebagai bagian dari
“The Top Ten Mega University of
The Word”?
Sumber:
Perhimpunan SPMB Nusantara, 2015. Beasiswa
UT.Universitas
Indonesia, Jakarta http://www.spmb.or.id/?page_id=280
Universitas Terbuka, 2015. UT
dalam Angka, http://www.ut.ac.id/
Universitas Terbuka, 2015. Tentang
UT Sistem Jaminan Kualitas, http://www.ut.ac.id/
Widiyaningsih, Sri. 2010. UT Makin Berkualitas?, 4 Maret
2010.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penulis
: Alumni FKIP Pendidikan Biologi UT, Tutor UPBJJ-UTJawa Tengah
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas
Terbuka dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-31. Tulisan adalah
karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”http://www.ut.ac.id/
7 comments:
The top ten university of the world? Hhahahaha ...
Are you crazy?
The top ten university of the world? Hhahahaha ...
Are you crazy?
Dear Edwin Carter Okay,
Thank for your attention
..keep on to curious to UT !
Bagaimana dengan S2 nya?
Bagaimana dengan S2 nya?
Kalau S2 nya UT bagus tidak ya?
Dear: henokh, Bung Cipto , telah memenuhi syarat untuk berbagai keperluan kedinasan maupun stui lanjut http://pasca.ut.ac.id/ak-bapt.html
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !