Teori
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung, melalui tahapan-tahapan
tertentu. Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari
satu sel dihasilkan dua buah sel anakan. Biasanya, mitosis diikuti dengan
pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel akan terpisah menjadi
dua (Kimball, 1999).
Pada mitosis setiap sel induk yang diploid
(2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid
serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel induknya. Proses terjadinya
mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu interfase, profase, metafase, anafase
dan telofase, seperti tampak pada gambar berikut :
a. Interfase adalah fase dimana inti sel nampak keruh dan nampak
benang-benang kromatin yang halus, kromosom yang diduplikasi pada fase S belum
terlihat secara individual karena belum terkondensas (Campbell, 2010:248).
b. Profase adalah fase dimana benang- benang kromatin memendek dan
menebal, terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap
kromosom terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada
sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara)
(Campbell,2010: 248).
Proses terjadinya fase profase ditandai dengan
hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom
yang terlihat tebal (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
c. Metaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali
berlangsung sekitar 20 menit (Campbell,2008: 249). Kromosom kromosom
menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini adalah
terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh
mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutb pembelahan tempat sentromer
mikrotubula bertumpu(http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
d. Anafase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi,
biasanya hanya beberapa menit (Campbell.2008: 249). Sentromer
membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel
yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat
yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut
menjadi kromosom baru. Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan
mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan
kromosom(http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
e. Telofase merupakan tahap terakhir saat nukleus-nukleus
anakan terbentuk dan sitokinesis telah dimulai. Dengan ciri dimana
di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik. Selaput
gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk lagi.
Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal
sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya
dinding pemisah di tengah- tengah sel (Campbell.2010: 249). Pada telofase ada dua tahap yaitu telofase awal dan telofase akhir.
Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel
anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar
terpisah (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
Alat
dan Bahan:
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Kaca arloji
Pinset
Pisau atau silet
lampu spirtus
Akar bawang merah
Larutan acetocarmine
penjepit
asam asetat 1 M
LANGKAH KERJA
1.
Kira-kira 3-4 hari
sebelum praktikum dilaksanakan,simpan umbi bawang merah (Allium
cepa L)di atas botol bermulut lebar yang berisi air.
2.
Akar yang aktif tumbuh
dengan panjang sekitar 2,5 - 5 cm paling baik digunakan untuk praktikum ini.
3.
Potong
ujung akar sepanjang 3- 4 cm, rendam pada
kaca arloji yang berisikan asam asetat 1M selama 30 menit.
4.
Ganti larutan asam asetat dengan acetocarmine dan panaskan di
atas nyala lampu spirtus sampai mencapai suhu kira-kira 60 0 C (jaga jangan
sampai mendidih)
5.
pindahkan potongan ujung akar tersebut ke atas kaca objek yang
telah di tetesi acetocarmine.
Tutup sediaan dengan kaca penutup
6.
pegang preparat di
antara ibu jari dan telunjuk, kemudian tekan sambil sedikit di dorong (squash)
7.
Amati
sediaan dengan mikroskop perbesaran lemah (10
X 10). Lanjutkan perbesaran dengan pengamatan dengan perbesaran kuat
Catatan :
Perendaman dalam
asam asetat 1 M selama
30 menit bertujuan untuk
1.
menghentikan aktivitas seluler dan mengawetkan
proses yang terjadi ketika ujung akar tersebut dipotong. Dengan demikian proses
mitosis yang mungkin terjadi pada waktu pemotongan dapat dijebak dalam keadaan
terfiksatif sehingga pada saat pengamatan di bawah mikroskop akan dapat
menunjukkan aktivitas sel-sel meristem ujung akar.
2.
melunakkan dinding sel agar mempermudah masuknya
zat pewarna dan mempermudah saat squash.
3.
memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel
diatasnya.Tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain
dari akar bawang
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !