Info Pendidikan:
Home » » Praktikum Mitosis

Praktikum Mitosis

Written By Siti Nurjanah on Selasa, 21 Oktober 2014 | 08.36


Teori
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung, melalui tahapan-tahapan tertentu. Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan. Biasanya, mitosis diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel akan terpisah menjadi dua (Kimball, 1999).
Pada mitosis setiap sel induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu interfase, profase, metafase, anafase dan telofase, seperti tampak pada gambar berikut :


a.    Interfase adalah fase dimana inti sel nampak keruh dan nampak benang-benang kromatin yang halus, kromosom yang diduplikasi pada fase S belum terlihat secara individual karena belum terkondensas (Campbell, 2010:248).
b.    Profase adalah fase dimana benang- benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara) (Campbell,2010: 248). Proses terjadinya fase profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
c.    Metaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20 menit  (Campbell,2008: 249). Kromosom kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutb pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu(http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
d.    Anafase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa menit  (Campbell.2008: 249). Sentromer  membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan.  Tiap  kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru. Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom(http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
e.    Telofase merupakan tahap terakhir saat nukleus-nukleus anakan terbentuk dan sitokinesis telah dimulai. Dengan ciri dimana di  tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.  Selaput gelendong inti  lenyap dan dinding inti  terbentuk lagi.  Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel (Campbell.2010: 249). Pada telofase ada dua tahap yaitu telofase awal dan telofase akhir. Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar terpisah (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).


Alat dan Bahan:
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup          
Kaca arloji
Pinset
Pisau atau silet
lampu spirtus
Akar bawang merah
Larutan acetocarmine
penjepit
asam asetat 1 M

LANGKAH KERJA

1.    Kira-kira 3-4 hari sebelum praktikum dilaksanakan,simpan umbi bawang merah (Allium cepa L)di atas botol bermulut lebar yang berisi air.
2.    Akar yang aktif tumbuh dengan panjang sekitar 2,5 - 5 cm paling baik digunakan untuk praktikum ini.
3.    Potong ujung akar sepanjang 3- 4 cm, rendam pada kaca arloji yang berisikan asam asetat 1M selama 30 menit.
4.    Ganti larutan asam asetat dengan acetocarmine dan panaskan di atas nyala lampu spirtus sampai mencapai suhu kira-kira 60 0 C (jaga jangan sampai mendidih)
5.    pindahkan potongan ujung akar tersebut ke atas kaca objek yang telah di tetesi acetocarmine. Tutup sediaan dengan kaca penutup
6.    pegang preparat di antara ibu jari dan telunjuk, kemudian tekan sambil sedikit di dorong (squash)
7.    Amati sediaan dengan mikroskop perbesaran lemah (10 X 10). Lanjutkan perbesaran dengan pengamatan dengan perbesaran kuat

Catatan :
 Perendaman dalam asam asetat 1 M selama 30 menit  bertujuan untuk
1.    menghentikan aktivitas seluler dan mengawetkan proses yang terjadi ketika ujung akar tersebut dipotong. Dengan demikian proses mitosis yang mungkin terjadi pada waktu pemotongan dapat dijebak dalam keadaan terfiksatif sehingga pada saat pengamatan di bawah mikroskop akan dapat menunjukkan aktivitas sel-sel meristem ujung akar.
2.    melunakkan dinding sel agar mempermudah masuknya zat pewarna dan mempermudah saat  squash.
3.    memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya.Tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang


Written by : Siti Nurjanah | Blog Siti Nurjanah

Terimakasih telah membaca artikel: Praktikum Mitosis , yang ditulis oleh Siti Nurjanah, pada hari Selasa, 21 Oktober 2014. Jika pembaca ingin sebarluaskan artikel diatas, mohon sertakan sumber link asli di bawah ini. Kritik, saran maupun pertanyaan dapat anda sampaikan di kotak komentar atau SMS ke; 0858-7023-2258. Ok...thanks!.

Share artikel diatas: :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support, Design & Published by: Creating Website | Johny Template | Mas Template | Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014, Author: Siti Nurjanah - All Rights Reserved