Nggak ada karakter "DS", kan? |
mengandung diriku. Betapa tidak?! Saat aku tampil bersamaan dengan kakak kandungku yang sulung maupun yang nomer 2, orang banyak yang mengira aku putri mereka! Semakin penasaran aku, karena aku terlahir sebagai anak bungsu dengan tujuh bersaudara, dengan selisih sepuluh tahun usia dengan kakakku no. 6!
Ketika rasa penasaran semakin bergelayut di
benakku, aku mencari tahu jawabnya dengan bertanya pada ibuku. Jangan mengira,
akupun tidak bisa langsung mendapat jawaban dengan angka pasti! Beliau hanya
memberi kata kunci, saat menikah ibuku belum mendapatkan haid, bulan berikutnya
haid sekali, kemudian tidak haid lagi karena mengandung kakak sulungku! Dengan
data tahun kelahiran 6 kakakku, dan selisih sepuluh tahun antara aku dan kakak
no 6, terjawablah teka-tekiku. Ketika menikah ibuku berusia 13 tahun,
mengandung diriku saat beliau 47 tahun. wow!(sambil koprol)
Betapa kuasa Allah ditunjukkan kepadaku saat
aku masih dalam kandungan. Yah, aku dikandung oleh seorang ibu yang saat itu
dalam masa resiko tinggi memunculkan manusia "Down Syndrome
(DS)" , suatu kondisi keterbelakangan
perkembangan fisik dan mental anak yang disebabkan oleh adanya abnormalitas
kromosom. Wanita dengan usia diatas 35 tahun beresiko tinggi
memiliki anak syndrom down. Karena diperkirakan terdapat perubahan hormonal
pada wanita yang dapat menyebabkan peristiwa trisomi pada kromosom no 21. Pada
usia wanita >45 tahun, terjadi 1 kasus dalam 50 kelahiran hidup.
Hal itu tidak terjadi pada diriku, membuat aku
semakin bersyukur pada-Nya. Aku bukan satu diantara 300.000 DS di Indonesia.
Yah, beginilah aku. Kalian bisa observasi, dan hasilnya "elek-elek
sithik ya ra papa,....berarti, akeh apike!". Serentak penghuni salah satu kelas
XII IPA menyahut: "Ahaaaaa!" . See you next, my dear students!
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !